Juli 15, 2008

Kereta Api Executive

Jujur aja, saya baru kali ini naik kereta api executive. Dulu waktu masih kuliah naik kereta api kelas bisnis ke Bandung berjudul "Mutiara Selatan" atau kereta api kelas kambing bergelar "Tumapel" jurusan Malang - Surabaya. Kali ini saya naik kereta api kelas executive bernama Gajayana jurusan Malang - Jakarta. Harganya lumayan mahal juga....240ribu perak. Saya sudah membayangkan betapa nikmatnya kereta api kelas executive itu. Namun...

Ok lah seat-nya lebih enak ketimbang kereta Mutiara Selatan. Si Gajayana ini seat-nya mirip seat bis executive. Tapi suasananya nggak jauh beda bahkan bisa dikatakan sama dengan si Mutiara Selatan. Sandaran kaki udah banyak yang rusak, pintu yang menghubungkan ke gerbong berikutnya juga jebol kuncinya jadi sepanjang perjalanan buka-tutup-buka-tutup. Angin pun dengan leluasa masuk keluar gerbong plus suara roda kereta yang berputar si atas rel.

Dingin dan ribut.

Tidak berhenti di situ, lagi - lagi kereta api executive itu berhasil membuat saya tertegun beberapa detik ketika makan malam datang ke tempat saya. Kamu tahu tempat makan di rumah sakit yang terbuat dari besi aluminium? Nah...nggak jauh beda dengan itu. Porsinya pun sedikit sekali.


Tiba-tiba pikiran saya flash back ke tahun 90an sewaktu saya masih SD. Setiap pulang sekolah saya disambut oleh 10 ekor anjing saya. Saya selalu memberi makan 3 kali sehari, pagi, siang, dan malam. Dan seingat saya, porsi makanan untuk anjing saya pun lebih banyak daripada menu makan malam di kereta api executive ini. Sejenak saya terharu teringat 10 anjing saya yang sudah mati itu. Di saat yang sama saya juga tersinggung kenapa menu makan malam ini jauh lebih buruk dari menu makan malam anjing saya? Saya yang terlalu baik pada anjing saya atau kereta executive yang kurang beradab?

240ribu itu tidak sedikit dan saya cuman dapat fasilitas seperti ini?

Kenapa dinamakan executive? Apanya yang executive? Masih jauh lebih baik naik bus malam. Kurang lebih 2576 tahun yang lalu King Solomon mengatakan "Ada harga ada rupa", sepertinya istilah itu nggak berlaku di kereta api executive terkutuk ini. 240ribu masih nggak dapet rupa yang sebanding. Shit!

Oke...hal ini membuat saya kapok naik kereta api.
Besok-besok naik pesawat aja.
..

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda